INKAM, MAKASSAR – Film dokumenter yang berjudul Bara (The Flame), produksi bersama Abimata Group, Cineria Film, RM Cine Makassar, dan Aljazeera Documentary Channel, berkolaborasi dengan Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Sejauh Mata Memandang.
Film ini tayang secara eksklusif di Makassar, Panakkukang XXI, dengan dihadiri para tim produksi, pemain, dan juga kolaborator, Jumat (3/12/2021).
Sutradara, Arfan Sabran mengatakan, film ini merupakan upaya mengedukasi masyarakat Indonesia, untuk ikut melestarikan hutan adat di Kalimantan.
“Film ini menceritakan kisah perjuangan Iber Djamal (80 tahun) sebagai penduduk asli Kalimantan, yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris atas hutan adatnya. Film yang juga bertujuan memaparkan isu krisis iklim dan lingkungan hidup yang telah menjadi permasalahan besar di negara ini akan,” jelasnya.
Baca juga: Rere Art2tonic Kumpulkan Selebgram Makassar, Ada Projek Apa?
“The Flame” merupakan film dokumenter panjang pertama yang disutradarai oleh Arfan Sabran, dan diproduseri oleh Gita Fara. Film ini telah tayang di Vision du Reel Film Festival di Swiss pada April 2021, DMZ International Documentary Film Festival di Korea pada September 2021, BIFED Ecology Film Festival di Turki pada Oktober 2021, dan Jogja NETPAC Asian Film Festival pada November 2021.
Selanjutnya, film dokumenter ini akan tayang perdana di Singapore International Film Festival pada Desember 2021 nanti. Film The Flame juga berhasil meraih nominasi Festival Film Indonesia 2021 untuk kategori film dokumenter panjang terbaik.
“Bagi kami, masyarakat adat, hutan merupakan jantung dan paru-paru kehidupan, yang merupakan bentuk penghormatan kami kepada para leluhur, hingga memiliki peran penting untuk keberadaan ekosistem tumbuhan dan binatang yang hidup saling berdampingan. Saya sangat berharap besar kepada penerus saya dan generasi muda di Indonesia untuk mulai membantu perjuangan kami, karena hutan adat adalah identitas kita bersama. Semoga film ini dapat ditonton oleh berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” ungkap Arfan.