INKAM, MAKASSAR – Lebaran Idulfitri tidak hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga perayaan kuliner dengan berbagai hidangan khas di setiap daerah.
Di Sulawesi Selatan, masyarakat Bugis-Makassar memiliki beragam makanan tradisional, yang selalu hadir di meja makan saat Hari Raya.
Mulai dari olahan ketan, ayam berbumbu, hingga sajian manis khas, berikut adalah sembilan hidangan wajib yang menjadikan Lebaran semakin istimewa.
1. Burasa’: Sajian Pengganti Ketupat yang Gurih
Burasa’ atau Buras adalah hidangan wajib Lebaran masyarakat Bugis-Makassar.
Terbuat dari beras yang dimasak dengan santan dan garam, Burasa’ dibungkus daun pisang dan direbus hingga matang.
Teksturnya lembut dengan cita rasa gurih, sering disantap bersama Nasu Likku atau Coto Makassar.
2. Tumbu’: Ketan Hitam yang Legit dan Mengenyangkan
Tumbu’ berbahan dasar ketan yang ditumbuk dan dicetak dalam wadah berbentuk silinder, seperti pipa bambu.
Hidangan ini memiliki dua varian, yaitu Tumbu’ Pulu Bolong dan Tumbu’ Pulu Ta’daga, yang biasa dihidangkan saat Lebaran.
3. Lappa’-Lappa’: Simbol Harapan dan Doa
Lappa’-lappa’, atau Leppe’-leppe’, berbentuk mirip Burasa’, tetapi lebih bulat dan panjang.
Dibungkus dengan daun lontar atau janur, hidangan ini biasanya dinikmati dengan sambal khas.
Filosofi di balik namanya melambangkan harapan, agar segala keinginan dan doa telah terpenuhi di hari kemenangan.
4. Nasu Likku: Ayam Berbumbu Lengkuas yang Kaya Rasa
Nasu Likku adalah olahan ayam khas Bugis-Makassar, yang dimasak dengan lengkuas parut.
Biasanya menggunakan ayam kampung, agar teksturnya tetap kokoh saat dimasak lama. Rasanya gurih dengan aroma rempah yang khas, membuatnya cocok dinikmati bersama Burasa’.
5. Nasu Palekko: Bebek Pedas Khas Pinrang dan Sidrap
Nasu Palekko merupakan olahan daging bebek yang dimasak dengan bumbu pedas.
Potongan bebek kecil-kecil ditumis bersama bawang, kunyit, cabai, lengkuas, dan rempah lainnya, menciptakan cita rasa gurih pedas yang khas.
6. Coto Makassar: Kuliner Legendaris yang Selalu Dinantikan
Coto Makassar tak pernah absen di meja makan saat Lebaran.
Hidangan ini berbahan dasar daging sapi dan jeroan, dimasak dengan rempah khas seperti kacang, lengkuas, jahe, dan ketumbar.
Biasanya disantap dengan ketupat dan sambal tauco, untuk rasa yang lebih nikmat.
7. Bajabu: Abon Ikan Pelengkap Burasa’ dan Tumbu’
Bajabu adalah abon ikan khas Bugis-Makassar, yang sering disajikan saat Lebaran.
Ikan disangrai hingga kering dengan campuran santan, menghasilkan tekstur yang renyah dan gurih. Biasanya dimakan bersama Burasa’ atau Tumbu’.
8. Tape Ketan Hitam: Manis dan Menyegarkan
Sebagai hidangan penutup, Tape Ketan Hitam selalu hadir di setiap rumah saat Lebaran.
Dibuat dari ketan hitam yang difermentasi dengan ragi, tape ini memiliki rasa manis dengan tekstur lembut berair.
9. Barongko: Kue Pisang yang Legit dan Lembut
Barongko adalah kue khas Bugis-Makassar yang terbuat dari pisang matang yang dihaluskan, dan dicampur dengan telur, lalu dibungkus daun pisang sebelum dikukus.
Rasanya manis dan teksturnya lembut, menjadikannya dessert favorit saat Idulfitri.
Hidangan-hidangan khas ini tidak hanya memperkaya rasa di meja makan, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan tradisi yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Lebaran di Sulawesi Selatan pun semakin istimewa dengan sajian yang penuh makna dan cita rasa khas Bugis-Makassar.