INKAM, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor di Sulawesi Selatan terus meningkat.
Hingga November 2024, sebanyak 522.719 masyarakat Sulsel telah terdaftar sebagai investor di pasar modal, berdasarkan data Single Investor Identification (SID).
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, mengungkapkan, angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 26,87 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Mayoritas investor di Sulsel berinvestasi pada reksadana, dengan jumlah mencapai 379.081 SID, atau tumbuh 27,77 persen dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, jumlah investor saham di Sulsel mencapai 125.948 SID, tumbuh 25,61 persen yoy.
Sementara itu, investor Surat Berharga Negara (SBN) tercatat sebanyak 17.690 SID, mengalami pertumbuhan 17,55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total investor yang ada, nilai transaksi saham di Sulsel pada periode November 2024 mencapai Rp19,62 triliun.
Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 17,76 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.
OJK terus mendorong pertumbuhan investasi di pasar modal, dengan berbagai program literasi keuangan.
“Kami ingin semakin banyak masyarakat memahami pentingnya investasi di pasar modal, dan memanfaatkannya dengan bijak,” ujar Darwisman.
