Info Kejadian Makassar

OJK: Kredit BNPL Perbankan Tumbuh 42,68 Persen, Pasar Semakin Prospektif

INKAM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan signifikan, pada produk Buy Now Pay Later (BNPL) dalam industri perbankan.

Hingga November 2024, baki debet kredit BNPL perbankan tumbuh pesat sebesar 42,68 persen yoy menjadi Rp21,77 triliun.

Jumlah rekening yang menggunakan layanan ini juga terus meningkat, mencapai 24,51 juta rekening.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebutkan, meskipun porsi kredit BNPL masih tergolong kecil, yaitu 0,28 persen dari total kredit perbankan, pertumbuhannya menunjukkan minat masyarakat yang semakin tinggi, terhadap layanan kredit berbasis digital ini.

Di sisi lain, kualitas kredit perbankan tetap terjaga, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross sebesar 2,19 persen, dan NPL net sebesar 0,75 persen.

Loan at Risk (LaR) juga terus menunjukkan tren penurunan menjadi 9,82 persen, bahkan lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi pada Desember 2019, yang mencapai 9,93 persen.

Secara umum, tingkat profitabilitas perbankan (ROA) berada di level 2,69 persen, yang mencerminkan industri perbankan masih stabil dan sehat.

Selain itu, permodalan perbankan tetap kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,92 persen, meskipun mengalami sedikit penurunan akibat pertumbuhan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), sejalan dengan peningkatan kredit.

OJK menegaskan, pertumbuhan BNPL yang pesat harus diiringi dengan penguatan regulasi dan pengelolaan risiko, agar ekosistem kredit digital ini dapat berkembang secara sehat dan berkelanjutan.

Baca Juga  MATTA Travel Exchange Roadshow Promosikan Kolaborasi Pariwisata Malaysia-Indonesia di Makassar

Ke depan, OJK akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan BNPL, serta memastikan kepatuhan industri dalam melindungi konsumen dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Market Sessions

Berita Terbaru