INKAM, GOWA – Tidak hanya petani yang tertarik menanam pisang cavendish, begitu tahu harganya yang jauh lebih tinggi dari pisang lokal. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, turut bersemangat melakukan budidaya pisang komoditi ekspor tersebut.
Hujan yang sempat turun hingga membuat lahan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) di Bollangi, Kabupaten Gowa, berlumpur, tidak mengurangi semangat mahasiswa dan seluruh civitas akademika Unismuh untuk berkumpul, melakukan penanaman perdana pisang cavendish.
Sejak awal, Unismuh Makassar memang telah menyatakan dukungannya terhadap program budidaya pisang cavendish, yang dicanangkan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin.

“Hari ini, Alhamdulillah pihak Universitas Muhammadiyah, pimpinan wilayah Sulsel berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel, melakukan penanaman perdana pisang cavendish. Di lahan ini, Unismuh menyiapkan 13 hektar lahan. Jika masih ingin, masih ada 75 hektar di Bissoloro, itu ada pesantren di sana,” ungkap Rektor Unismuh Makassar, yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Sabtu (30/12/2023).
Prof Ambo Asse meminta, agar kolaborasi gerakan menanam pisang, dapat dilakukan dengan semua Pimpinan Daerah Muhammadiyah se Sulsel, khususnya di lingkungan pesantren Muhammadiyah. Saat ini, Muhammadiyah Sulsel memilki 31 Pondok Pesantren.
Sedangkan, Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin menyampaikan, lahan lainnya akan di assesment, apakah cocok ditanami pisang, sukun, nangka, timun dan lainnya.
“Ini memanfaatkan lahan-lahan yang belum terlalu produktif,” ujarnya.