INKAM, MAKASSAR – HFX Internasional Berjangka mengadakan acara bincang bisnis, yang dirangkaikan dengan launching infokejadianmakassar.com (INKAM) di D’Liquid Cafe, Hotel Claro Makassar (14/1/2022).
HFX Internasional Berjangka adalah broker online berlisensi, dan diatur oleh BAPPEBTI, untuk menyediakan layanan perdagangan terkemuka dengan akses ke likuiditas, spread rendah dan keuntungan lainnya.
Bekerjasama dengan INKAM, OJK, ESCO dan Infokus Trading Community, acara bincang bisnis ini mengangkat tema “Profit Tanpa Harus Jadi Korban Investasi Bodong”.
Profesional Trader, Adi Syawal Pabisi, yang juga Pemred dari INKAM mengatakan, acara ini dibuat untuk memberikan edukasi, agar seorang trader tidak terjebak dalam investasi bodong.
Baca juga: INKAM Resmi Dilaunching, Media Online dengan Tagline “Good News is Best News”
Selain Adi Syawal Pabisi, juga hadir sebagai narasumber dialog bisnis yakni Meilthon Purba (Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Regional 6 Sulawesi,Maluku,Papua), Hendry Donald (wlWakil Pialang HFX Internasional Berjangka), Aiptu Dr. Aliman, SH, MH (Anggota seksi hukum Polrestabes Makassar/ Dosen Universitas Muslim Makassar) dan Arfah Aksa SE, M.IKOM (akademisi/Ketua Gerakan Admin Sulsel). Yang memandu jalannya acara, Zulkufli Abdul Rasyid.
Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua, Meilthon Purba menjelaskan, Forex merupakan bisnis yang mempunyai resiko tinggi, dan imbal hasil yang sangat besar.
Menurutnya, untuk jadi seorang trader harus mempunyai pengetahuan yang tinggi, dalam melakukan kegiatan bisnis forex ini.
“Harus punya pengetahuan dan knowledge dan mental yang bagus untuk jadi trader. OJK sudah sering mengedukasi mahasiswa, tentang pasar modal ke lingkungan sekolah dan kampus,” kata Meilthon.
Wakil Pialang HFX Internasional berjangka, Hendry Donald mengungkapkan, pihaknya rutin memberikan edukasi kepada masyarakat, dalam memperkenalkan bisnis ini.
“Manfaatnya, agar masyarakat tidak mudah di iming-imingi profit yang tinggi, tanpa mengetahui resikonya,” sebutnya.
Ditambahkan Arfah Aksa, apabila ada masyarakat yang menjadi korban investasi bodong, harus melaporkan ke pihak kepolisian, agar bisa ditindak para pelaku tersebut, sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
“Semua bisnis investasi membutuhkan edukasi, agar tidak terjerumus ke investasi bodong dan semua sudah dijelaskan oleh OJK. Tugas akademisi harus bisa mengedukasi sejak dini,” tuturnya.
Sementara, Aiptu Aiman mengutarakan, dunia globasi membuat investasi bodong makin marak terjadi, seperti maraknya aplikasi dan lewat sosmed yang bersifat menipu.
Penulis: Muh Is Soeharto MR
