INKAM, MAKASSAR – Pembelajaran tatap muka terbatas di Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai hari Senin, 11 April 2021, i dilaksanakan di tiga sekolah di Makassar. Yakni SMA Negeri 21 Makassar, SMA Negeri 4 Makassar, dan SMA Negeri 2 Makassar.
Plt Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, melaunching pembelajaran tatap muka terbatas SMA/SMK/SLB di SMA Negeri 21 Makassar, Jalan Tamalanrea Raya, Jum’at (09/04/2021). Dirangkaikan dengan launching aplikasi literasi 15 menit baca kitab suci Al-Qur’an.
Para siswa nantinya akan mulai belajar, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, serta membatasi kehadiran siswa, atau diikuti oleh 50 persen siswa dari jumlah siswa setiap kelas.
Usai melaunching, Plt Gubernur Sulsel bersama para unsur Forkopimda meninjau ruang kelas pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di SMAN 21 Makassar. Di sana, Andi Sudirman pun berbincang-bincang dengan para siswa.
“Selamat pagi. Senang sekolah kembali? Rindu sekolah? Kita melakukan ini secara bertahap. Anak-anak harus disiplin, jangan ada yang lepas maskernya,” ujar Andi Sudirman di hadapan para siswa.
Ia menyampaikan, saat ini vaksinasi Covid-19 pada guru dan tenaga kependidikan di Sulsel terus digalakkan. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka terbatas ini dilakukan, setelah mendapatkan keluhan masyarakat selama belajar online. Apalagi masih ada sarana infrastruktur di Sulsel yang tidak menjangkau signal.
Ke depannya, akan dilakukan evaluasi lebih lanjut dari tingkat bawah atau secara sistem bottom-up. “Nantinya satu bulan ke depan kita akan lakukan evaluasi pembelajaran tatap muka terbatas ini. Apalagi sekolah sudah melakukan sistem zonasi, jadi para siswa tinggal tak jauh dari sekolah, jadi lebih mudah untuk dikontrol,” katanya.
Plt Gubernur Sulsel mengajak komite sekolah, serta masyarakat sekitar, untuk bersama mengawasi dan melaporkan jika ada kejadian untuk menjadi bahan evaluasi.
“Kita berharap protokol kesehatan tentu harus diberlakukan sangat ketat, kita harus meyakinkan anak-anak aman saat datang dan aman saat pulang,” paparnya.

Ia berharap adanya keterbukaan, kepercayaan dan sportivitas dengan kondisi di lingkungan, sebelum para siswa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Mudah-mudahan sekolah ini bisa menjadi rujukan. Bulan depan kita melihat bagaimana keadaan sekolah, untuk dipresentasikan secara keilmuan dan bagaimana pergerakannya,” tuturnya.
Kepada pelajar yang tinggal di wilayah terpencil dan jauh dari sekolah, diharapkan Dinas Pendidikan mempersiapkan modul dan video offline, untuk memudahkan pembelajaran. Sehingga anak-anak bisa mengenyam pendidikan. Ia pun meminta Dinas Pendidikan untuk bisa memberlakukan home schooling, apalagi ada kuota 20 persen.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Prof Muhammad Jufri, menyampaikan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas ini menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo dan Plt Gubernur Sulsel. Menurutnya, ini sebuah kebahagiaan, karena dirindukan oleh sekitar 24 ribu guru SMA/sederajat, sekitar 600 ribu siswa SMA/sederajat serta para orang tua.