Info Kejadian Makassar

Otto Hasibuan, Pledoi Karya Tadjuddin Rachman Jadi Buku Ajar Hukum

INKAM, MAKASSAR – Guru Besar Fakultas Hukum UGM Jogyakarta yang juga tokoh pengacara nasional, Prof.Dr. Otto Hasibuan, S.H.M.M., menilai buku Pledoi karya H.Tadjuddin Rachman, S.H.M.H. menjadi buku ajar dan buku pedoman bagi pengacara, dan mahasiswa Fakultas Hukum di Indonesia, tentang bagaimana cara menyusun pledoi yang baik.

Otto mengakui, kalau buku Pledo karya Tadjuddin Rachman bukan hanya menjadi pedoman bagi mahasiswa dan pengacara muda, tapi juga menjadi buku pedoman baginya yang sampai hari ini belum sempat menulis buku tentang Pledoi.

“Saya bersyukur karena sahabat saya Tadjuddin Rachman, membantu saya referensi berupa buku pledoi yang ditulis sangat apik, sistimatis, dan lengkap dengan contoh-contoh pledoi yang baik” kata Otto Hasibuan, saat menjadi pembicara di Diskusi Buku Nasional Pledoi karya Tadjuddin Rachman, S.H.M.H.

Diskusi ini dilakaanakan via zoom dan live youtube pukul 13.30 – 15.30 wita sore, Minggu (14/06). Acara ini diselenggarakan Penerbit Yapensi, bekerja sama dengan Tadjuddin Rachman Law Firm, dan LPM Parangtambung.

Otto berjanji, buku Pledoi karya Tadjuddin Rachman akan dijadikan buku ajar mata kuliah hukum di Fakultas Hukum UGM dan kampus lainnya, di mana Ia memberi mata kuliah hukum di Indonesia.

Sementara pengacara nasional, Dr.H. KRT.Henry Yosodiningrat, S.H.M.H., mengakui, kalau buku Pledo karya Tadjuddin Rachman lebih mengarahkan pembacanya bagaimana mengungkap fakta-fakta, analisa dan kesimpulan sidang yang disusun seorang pengacara, agar bisa meyakinkan hakim di persidangan.

Baca Juga  Unismuh Makassar Gandeng Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham, Gelar Edukasi Paten Drafting untuk Dosen

Pakar hukum Unhas dan pakar komunikasi Unhas, Prof. Dr. Aminuddin Ilmar, S.H.M.H. dan Dr. Hasrullah, M.A. menilai, Tadjuddin Rachman adalah advokat senior yang berani, tegas dan dibanggakan.

Kedua akademisi Unhas ini menilai, Tadjuddin Rachman adalah pengacara Sulsel yang memiliki jam terbang tinggi, mampu menjaga profesionalismenya sebagai pengacara yang cerdas, dan pandai menulis. Karena itu, Hasrullah memuji buku Tadjuddin Rachman menjadi buku referensi, sumber kutipan ketika bicara tentang Pledoi.

“Tak banyak orang seperti Tadjuddin Rachman, seorang pengacara profesional, punya integritas yang tinggi dan punya kawan di mana-mana,” kata Hasrullah.

Di ujung acara diskusi buku nasional yang dipandu Permata Hati, berhasil menggaet ratusan peserta dari berbagai latar belakang profesi di seluruh Indonesia. Sekjen Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat yang juga ketua LPM Parangtambung Makassar, Bachtiar Adnan Kusuma, tampil sebagai pembicara penutup menilai, apa yang dilakukan H. Tadjuddin Rachman dengan menulis buku adalah salah satu upaya, agar Ia bisa dikenang dalam pergulatan sejarah hukum di Indonesia.

Menurut BAK, Tadjuddin Rachman ibarat Montesque yang ingin merubah peradaban hukum Indonesia, dengan memakai tiga pendekatan. Yakni, berikan cinta, sahabat dan buku. Tadjuddin Rachman ingin merubah dunia dengan tiga kekuatan tersebut.

STORY PROMO KEMERDEKAAN (Large)
IMG-20240521-WA0010
Market Sessions

Berita Terbaru