INKAM, MAKASSAR – Perayaan Cap Go Meh di Kota Makassar tahun ini berlangsung meriah, dengan digelarnya Arak-Arakan Dewa dan Budaya, Minggu (2/2/2025).
Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, menyatakan dukungannya, agar prosesi sakral ini menjadi agenda tahunan.
Dukungan itu disampaikan dalam sambutannya, saat melepas peserta arak-arakan di Jalan Sangir, Makassar.
“Sebagai Pj Gubernur Sulsel, saya sangat mendukung dan mensupport acara ini. Semoga bisa menjadi bagian dari agenda tahunan,” ujar Prof. Fadjry Djufry.
Ia menilai, Arak-Arakan Dewa Cap Go Meh telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Sulsel, yang mencerminkan semangat kebersamaan dalam keberagaman.
“Tradisi ini sudah mengakar di Sulawesi Selatan, dan membaur dalam harmoni Bhineka Tunggal Ika,” tambahnya.
Bahkan, Prof. Fadjry Djufry membandingkan perayaan ini dengan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat.
“Saya pernah melihat acara serupa di Singkawang, dan menurut saya, ini lebih besar dan sangat luar biasa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Walubi Sulsel, Henry Sumitomo, mengungkapkan bahwa Arak-Arakan Dewa dan Budaya terakhir kali digelar 11 tahun lalu.
Tahun ini, acara kembali diadakan dengan mengangkat tema Kebersamaan dalam Keberagaman Menuju Generasi Emas 2045.
“Ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga ritual untuk membersihkan Kota Makassar dari hal-hal negatif agar terhindar dari bencana,” kata Henry.