INKAM, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar bersama Badan Pusat Statistik (BPS), kembali mengadakan Pelatihan Petugas Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025.
Kegiatan ini berlangsung di dua kota, yaitu Makassar untuk wilayah Sulawesi Selatan dan Mamuju untuk wilayah Sulawesi Barat, pada 28-30 November 2024.
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Sulselbar, Budi Susetiyo menjelaskan, SNLIK bertujuan memetakan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
“Survei ini mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat umum, dengan target responden berusia 15-79 tahun, yang tersebar di 34 provinsi,” ungkapnya dalam sambutan di Makassar.
Di Sulawesi Selatan, pelatihan ini diikuti oleh 18 peserta yang berasal dari empat kabupaten, yakni Maros, Bulukumba, Wajo dan Luwu Timur.
Peserta ini nantinya akan bertugas, sebagai petugas pendata lapangan dan petugas pengawas lapangan, untuk mengumpulkan data yang kredibel.
Sementara itu, di Sulawesi Barat, delapan peserta turut berpartisipasi dalam pelatihan yang digelar di Mamuju.
Kepala Bagian Umum BPS Sulawesi Barat, Markus Uda berharap, kegiatan ini berjalan lancar hingga selesai, sehingga data yang diperoleh dapat digunakan secara optimal untuk analisis lebih lanjut.
Kepala BPS Sulawesi Selatan, Aryanto, menekankan pentingnya survei ini, di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Menurutnya, arus informasi yang masif, perlu diimbangi dengan tingkat literasi keuangan yang memadai, agar masyarakat dapat memanfaatkan produk keuangan secara bijak.
Kegiatan SNLIK 2025 menjadi salah satu upaya strategis OJK dan BPS, dalam menciptakan basis data yang kuat untuk kebijakan keuangan di masa depan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan hasil survei dapat memberikan gambaran nyata, tentang tingkat literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.