INKAM, MAKASSAR – Penyelenggaraan Pemilu pada 2024, diyakini memberikan efek dorongan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Efek dorongan tersebut tercermin dari belanja yang berkaitan dengan Pemilu meningkat. Secara tidak langsung maupun secara langsung, juga mempengaruhi konsumsi dan aktivitas ekonomi di masyarakat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulsel (BI Sulsel) memproyeksikan, aliran uang keluar (outflow) mencapai Rp1,26 triliun selama Pemilu 2024.
Transaksi ini tumbuh hingga 45,6 persen dibanding Pemilu pada 2019 lalu. Dimana pada Pemilu 2019 lalu, aliran uang keluar mencapai Rp864,65 miliar.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sulsel Rudy B. Wijanarko mengatakan, outflow Uang Pecahan Besar (UPB) tercatat sebesar Rp848,91 miliar, sementara Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp15,74 milyar.
“Pemilu tahun ini tumbuh positif hingga 45,6 persen, karena disebabkan adanya momen Hari Raya Imlek pada periode yang hampir bersamaan dengan Pemilu 2024,” ungkap Rudy, pada event BI Bareng Media di Makassar, Selasa (6/2/2024).
Ia menyebutkan, jika Pemilu dan kampanye yang dilaksanakan pada triwulan pertama 2024, dapat memberikan dampak multiplier effect dalam mendorong kinerja lapangan usaha (LU) Perdagangan dan akomodasi makan minum (Akmamin) yang lebih tinggi.
