INKAM, MAKASSAR – Akhir tahun lahirkan 40 Hafidz Hafidzah selama 31 hari, Pemprov, Pemkot hingga Kemenag beri apresiasi SIT AL-Biruni Mandiri.
Selama 31 Hari, 40 siswa/i AL-Biruni Mandiri Makassar mengikuti program Camp Tahfidz 2022. Penutupan kegiatan ini dihadiri Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, dan Kementerian Agama di Hotel Remcy, Makassar, Rabu (28/12).
Camp Tahfidz 2022 merupakan salah satu program sekolah islam terpadu AL-Biruni Mandiri, dalam mencetak generasi-generasi Qur’ani dimasa mendatang. Generasi yang mencintai AL-Qur’an, yang mampu menjiwai dan mengamalkan kitab Allah SWT yang sempurna.
Serangkaian acara inti dalam Camp Tahfidz 2022, meliputi Tilawah Qur’an, pencapaian Tasmi, penyerahan sertifikat Camp Tahfidz, pembacaan puisi, hingga penutupan yang dibawakan pejabat yang mewakili Gubernur Sulsel.
Pejabat yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Syamsuddin menuturkan, Wali Kota Makassar juga mempunyai program yang saat ini berjalan, yaitu perkuat keimanan ummat untuk bisa baca, tulis, hingga mengamalkan Al-Qur’an. “Semoga kedepannya kita bisa bersama-sama, membangun bangsa Indonesia ini, dengan 3 DNA yg dimiliki AL-Biruni Mandiri,” harapnya.
Sementara, Muhammad Kasim yang mewakili Gubernur Sulsel mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Camp Tahfidz ini. Semoga kita semua semakin semangat untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an, sebagai pedoman hidup.
“Luar biasa, saya terharu dengan pendidikan yang ada di AL-Biruni Mandiri. Saya berharap anak-anak calon surgawi seperti ini, bisa memberikan motivasi kepada anak-anak di luar sana, untuk bisa mendalami dan mencintai Al-Qur’an,” ujar Hajrah, mewakili Kepala Kanwil Kemenag Prov.Sulsel.
Sementara, Imran selaku Kepala Kantor Kemenag Kota Makassar mengungkapkan, ada harapan besar disini, AL-Biruni Mandiri bisa melahirkan ilmuan-ilmuan Islam yg menguasai Al Qur’an, dan mereka bisa ditempatkan dimana-mana, mereka bisa jadi pemimpin, hartawan yg islami, atau sekaligus menjadi pemimpin agama (ustadz/ulama).
“Inilah generasi yang diharapkan Islam sebenarnya, di dadanya ada Al Qur’an, dipikirannya ada ilmu lain, diluar mereka bisa mempraktekkannya dengan is the best,” harapnya.
Orang Tua Siswa, Drh. Mona Kusuma H.F. Mars mengaku, anaknya sudah dua kali mengikuti Camp Tahfidz ini. Ia bersyukur dan berterimakasih banyak kepada Ustadz & Ustadzah, yang sudah membimbing anak-anaknya dalam kebaikan.