Info Kejadian Makassar

Cakap Digital Agar Terhindar dari Kerugian Finansial

INKAM, WAKATOBI – Sebanyak 658 peserta di Wakatobi, Sulawesi Tenggara hadir secara virtual pada Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo (30/9).

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Tips dan Trik Menghindari Kejahatan di Ruang Digital”.

Program kali ini dipandu oleh Hesty Imaniar sebagai moderator dengan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Head of External Communication di DANA Indonesia, Aldy Giraldie; Public Speaker dan pemilik @mydearscarf, Indira Wibowo; pendiri sweetbox.inc, Thanadita Indah Grasella; serta pemerhati sosial dan digital, Eko Nurwanto. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Aldy Giraldie sebagai pemateri pertama membawakan tema “Tips Memilih Aplikasi Dompet Digital yang Aman dan Terpercaya”.

Cara mewaspadai penipuan daring, yakni dengan mengecek kebenaran sebelum transaksi, jangan memberikan informasi penting, waspada dengan telepon tidak dikenal, jangan asal pasang aplikasi, dan hanya hubungi pusat bantuan resmi. “Cara mewaspadai akun palsu, yaitu jumlah followers tidak wajar, tidak verified, kualitas gambar atau video jelek,” katanya.

Baca Juga  Internet Sebagai Sarana Membagikan Informasi Positif

Berikutnya, Indira Salsabilla Ayuwibowo menyampaikan materi berjudul “e-Transaction: Etika dan Peraturan yang Berlaku untuk Transaksi Digital (Etika Digital)”. Kewajiban dan hak penjual dan pembeli, semuanya diatur dalam UU Perlindungan Konsumen. Lebih dari itu, penjual maupun pembeli perlu memiliki etika dalam berniaga digital. Etika penjual daring di antaranya selalu ramah, menjawab semua pertanyaan, selalu menyapa, tidak menyalahgunakan data pembeli, dan jujur dalam menuliskan deskripsi serta rapi mengemas produk.

“Etika pembeli yaitu sabar, jangan langsung menghilang, ucapkan terima kasih, dan beri testimoni,” ucap Indira.

Sebagai pemateri ketiga, Thanadita Indah Grasella membawakan tema “Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”. Konsumen beralih ke belanja daring karena lebih aman, murah, dan efisien. Dalam berbisnis daring, yang perlu diperhatikan diantaranya produk, target pasar, pemasaran, operasional, dan pengawasan.

“Tips menghadapi komplain pelanggan, pertama beri tanggapan dengan cepat. Kedua, dengar dan pahami keluhannya. Ketiga, komunikasikan dengan jujur apa yang terjadi. Selanjutnya, minta maaf dan beri solusi. Tetap sopan dan sabar, serta berikan kompensasi,” tutur Thanadita.

Pemateri terakhir, Eko Nurwanto Mangalung, mengupas tema “Tips dan Trik Menghindari Penipuan Digital”. Social engineering, scamming, phishing, account takeover (ATO) adalah beberapa jenis penipuan di internet. “Cara agar terhindar, pertama, selalu perbarui informasi dunia digital, miliki sikap skeptis dan tidak mudah percaya, jaga informasi pribadi, perbarui peramban dan aplikasi, serta hindari penggunaan Wi-Fi publik saat bertransaksi,” pungkasnya.

Baca Juga  Ribuan Peserta Banjiri Jalan Sehat Milad ke-61 Unismuh Makassar, Rektor: Semangat Baru Jalankan Visi dan Misi

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Hesty Imaniar. Salah seorang peserta webinar, Nur Anisyah, bertanya kepada Thanadita. “Bagaimana cara menerapkan dompet digital tanpa menghilangkan unsur budaya di pasar tradisional?”

“Kalau di daerah yang belum merata digitalisasinya, sudah dibantu lokapasar yang metode pembayarannya beragam. Untuk yang belum punya dompet digital, bisa melakukan pembayaran via gerai minimarket di lokasi tersebut. Sekarang juga ada QRIS. Jadi, kita bisa bayar pakai dompet digital apapun. Jadi, toko offline tetap ada, warung masih ada, toko masih ada, tetapi kita bisa bayar pakai dompet digital,” jawab Thanadita.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan mengakses https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

STORY PROMO KEMERDEKAAN (Large)
IMG-20240521-WA0010
Market Sessions

Berita Terbaru