INKAM, DONGGALA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 29 September 2021 di Donggala, Sulawesi Tengah.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Hati-hati Menyebar Data Pribadi”.
Program kali ini menghadirkan 486 peserta dan empat narasumber terdiri dari CEO Palapa Digital, Aly Hasny; dosen Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia, Hardianto Djanggih; Duta Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sri Wahyuni; serta kreator konten, Amanda Karina. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Rahardian Afif. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama, Aly Hasny, membawakan tema “Memahami Pentingnya Perlindungan Data Pribadi dalam Era Digital”. Dia mengatakan, pengguna internet harus berperan aktif menjaga keamanan data pribadi. “Jangan mengandalkan orang lain untuk meminimalisir kebocoran data. Selain itu, terapkan kebiasaan positif saat berselancar di internet,” katanya.
Selanjutnya, Amanda Karina mengupas materi berjudul “Jarimu Harimau”. Kreator konten kecantikan dan gaya hidup tersebut mengatakan, pengguna media sosial harus sadar akan keberadaan orang lain meski “tak terlihat”. “Pikirkan dulu sebelum berkomentar dan gunakan bahasa yang sopan dan santun,” tandasnya.
Berikutnya, Hardianto Djanggih membawakan tema tentang “Aspek hukum Perlindungan Data Pribadi”. Menurut dia, penyalahgunaan data pribadi yang disebabkan kelemahan sistem dan kurangnya pengawasan bisa mengakibatkan kerugian bagi pemiliknya. “Berbagai Undang-undang (UU) telah mengatur data pribadi, khususnya UU ITE masih sangat terbatas dalam perlindungan data pribadi,” ujarnya.
Sebagai pembicara terakhir, Sri Wahyuni menyampaikan tema “Jangan Asal Setuju, Ketahui Dulu Ketentuan Privacy dan Keamanannya”. Dia mengatakan, sebelum menyetujui ketentuan dalam suatu aplikasi, baca baik-baik ketentuan privasi serta keamanan. Selain itu, jangan memberikan data pribadi seperti SIM, KTP, dan lainnya ke aplikasi secara sembarangan.
Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Saat ini banyak aplikasi daring selalu minta data diri. Bagaimana kita menyikapinya, isi saja atau memalsukan data pribadi?” tanya Masashi Kajita, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Aly Hasny mengatakan, sebelum menyatakan persetujuan sebaiknya tanyakan ke diri sendiri apakah aplikasi tersebut benar-benar dibutuhkan. “Kedua, cek dulu apakah penyedia aplikasi tersebut kredibel dan terpercaya. Setelah dicek, bisa mendaftarkan ke aplikasi itu,” katanya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.