INKAM, MAKASSAR – Komunitas e-Comm kembali meluncurkan sebuah inovasi lembaran saham, dalam bentuk coin digital dengan nama Japricoin, pada 9 September lalu.
Japricoin sendiri merupakan lembar saham coin digital dari start up Japri Messenger, dan Aplikasi Trading Smart Trade Money Machine (STMM), yang lahir dari komunitas e-Comm, yang diciptakan oleh Wandy Roesandy, putra Sulsel yang memiliki keahlian trading coin digital sejak 3 tahun lalu.
Wandy Roesandy mengungkapkan, kenaikan harga Japricoin tidak beda jauh dengan coin digital lainnya. Itu tergantung seberapa banyak holder dan pengguna Japricoin tersebut, dalam Aplikasi STMM Besutan e-Comm.
“Jadi semakin banyak pengguna Aplikasi trading yang di buat e-Comm, semakin tinggi pula harga Japricoin,” ujarnya.
Selain itu lanjut Wandy, kelebihan Japricoin di banding Coin digital lain yg beredar di dunia adalah harga yg tidak terpengaruh inflasi, harga yg tidak fluktuatif, artinya harga dari Japricoin akan naik terus seiring pendapatan perusahaan, atau semakin banyaknya pengguna aplikasi trading yg e-Comm buat dengan sistem yang sangat unik. Sehingga beda dengan saham perusahan lainnya, atau coin digital yang beredar di pasaran yang harganya naik turun.
“Jadi harga Japricoin tidak mudah untuk di manipulasi di market internasional, dimana kenaikan harganya murni dipengaruhi oleh jumlah pengguna dari aplikasi trading coin digital, yang merupakan besutan e-Comm,”ungkapnya.
Aplikasi Trading STMM yang merupakan Start Up besutan e-Comm dengan saham Japricoin, berbeda dengan trading Future ataupun perusahaan pialang lainnya, yang merupakan investasi dengan resiko loss cukup tinggi.
Diakui Wandy, Aplikasi STMM besutannya sangat low risk atau minim resiko kerugian, bagi para investor Coin Crypto dengan system yang sangat unik dan sudah teruji. Memiliki Japricoin juga merupakan investasi yang sangat menguntungkan, dan tidak akan merugikan, dimana Ia sudah menjamin para pemegang/pembeli Japricoin akan terus mengalami keuntungan, jika berinvestasi di Japricoin.
Saat ini Japricoin sendiri sudah terbeli, dengan jumlah investor 221 orang, sejak tiga hari launching.
“Saya menjamin Japricoin anti loss alias tak beresiko. Jadi bagi investor, inilah perbedaan kita dengan dengan coin digital lainnya yang mudah di manipulasi harganya, oleh para pemain pemain kakap,” ucap Wandy.
Wandy sendiri bercita -cita mendirikan perusahaan Star Up lewat komunitas e-Comm, dengan aplikasi chatting Japri Messenger yang diciptakannya, dan coin digital lewat Japricoin.
Seperti diketahui, e-Comm merupakan komunitas yang memberikann edukasi untuk menciptakan para pedagang-pedagang asset digital atau trader cryptocurrency.
Wandy membeberkan, dua aplikasi yang diciptakannya mampu menembus pendapatan 250 juta sebulan, sampai Agustus 750 juta perbulan.
“Nach di Japricoin ini, target saya 10 kali lipat dua tahun kedepan, dimana kenaikan harga dari Japricoin berdasarkan pengguna star up aplikasi yang kita buat saat ini. Kami mampu bersaing dengan coin digital yg biasanya dibuat org luar negeri. Kami dari e-Comm berhasil menciptakan Japricoin hampir sama dengan Bit Coin, dan coin digital lainnya yang lagi viral di dunia, yang harganya bakal naik terus,” pungkasnya.
Kendati demikian, selling Japricoin saat ini hanya pada pengguna aplikasi STMM dan blum diperdagangkan secara umum.
Selain low risk investment, harganya terus mengalami kenaikan, kedepannya bakal kerjasama dengan ribuan UMKM di Indonesia sebagai media alat tukar.
“Jadi hanya dengan menggunakan barcode Japricoin, para pengguna dapat menggunakannya sebagai alat tukar alias alat transaksi di bisnis konvensional,” bebernya.
Ia berharap pemerintah bakal mensupport hasil karyanya, dan memfasilitasi untuk melakukan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat luas, yang belum paham tentang keuntungan berinvestasi di crypto currency saat ini, khususnya di masa pandemi.
“Jika sudah berkembang, saya ingin membantu masyarakat hingga kepelosok negeri, baik dibidang keilmuan maupun keagamaan. Artinya turut serta dalam mensejahterahkan masyarakat dan meningkatkan SDM di Indonesia,”pungkasnya.