INKAM, BULUKUMBA – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 September 2021 di Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Jangan Asal Mengunduh File di Internet”.
Program kali ini menghadirkan 658 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Public Policy Associate DANA, Varrel Vendira; pemengaruh, Taufani; kreator konten, Valentina Melati; dan pengurus Yayasan Sulo Panrita sekaligus konsultan IT, Ahmad Mustamir Waris. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Sinta Pramucitra. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Varrel Vendira sebagai pemateri pertama menyampaikan paparan bertema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”.
Varrel mengatakan, pandemi Covid-19 mempercepat revolusi industri 4.0, yang juga membawa dampak terhadap pasar tenaga kerja. Beberapa pekerjaan punah, namun ada juga peluang-peluang usaha baru yang tentunya membutuhkan keterampilan baru.
Berikutnya,Taufani menyampaikan materi berjudul “Jangan Asal Mengunduh di Internet: Etika Digital-Jangan Asal Klik di Internet”. Ia menjelaskan tentang risiko jika asal klik di internet, jebakan di internet, serta tips menghindari jebakan. “Periksa kembali URL, lihat format https, pilih peramban terpercaya, baca detail sebelum mengklik, dan periksa banyaknya iklan,” pesannya.
Sebagai pemateri ketiga, Valentina Melati membawakan tema “Budaya Digital: Kecanduan Internet: Mengelola Budaya Digital yang Produktif”. Internet telah mengubah gaya hidup menjadi serba digital. Dampak buruknya, sebagian pengguna menjadi kecanduan internet dalam cara yang buruk. “Jadikan waktu kita berinternet jadi lebih produktif dengan berjualan daring, menjadi narablog/naravlog/kreator konten, serta membuat aplikasi,” kata Valentina.
Adapun pemateri terakhir, Ahmad Mustamir Waris, menyampaikan tema “Jangan Asal Mengunduh File di Internet: Digital Safety Keamanan Digital”. Dalam sesinya, Ahmad membagikan ciri-ciri file berbahaya dan konten file berbahaya. “Keamanan digital seringkali diabaikan oleh pengguna internet, padahal menjaga keamanan digital sangat penting,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Dalam seminar virtual di Bulukumba ini, panitia memberikan apresiasi dengan memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 kepada 10 penanya terpilih.
“Persaingan toko daring sangat ketat, bahkan ada pula penipuan mengatasnamakan usaha daring. Bagaimana membedakan usaha daring terpercaya? Mana yang lebih mudah, menjadi dropshipper atau reseller?” tanya Indah Amelia, salah seorang peserta kepada Varrel Vendira.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Varrel mengatakan bahwa persoalannya bukan pada mana yang lebih aman antara dropshiper dan reseller, melainkan mitra tersebut terpercaya atau tidak. Pelaku usaha harus waspada jika ada yang menawarkan paket usaha murah dengan jaminan keuntungan besar.
“Saran saya, kalau teman-teman baru mulai, lebih baik kerja sama dengan brand yang sudah dikenal. Selain lebih aman, mereka memiliki sistem kerja sama yang lebih terukur, sistematis, dan kualitasnya sudah diketahui konsumen,” terangnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.