INKAM, MAKASSAR – Dakwah perlu diperkuat dengan semangat kebangsaan, sebagai sarana mempersatukan bangsa, guna menjadikan bangsa lebih erat dan senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian, semangat persatuan dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat.
Untuk itu, Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” menyelenggarakan webinar dengan tema “Dakwah Ramah Perkuat Semangat Kebangsaan” di Makassar, Sulawesi Selatan (20/9).
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini menghadirkan 633 peserta dan empat narasumber, yang terdiri dari akademisi, Dian Ikha Pramayanti; pemengaruh (influencer), Irma Suryani; Koordinator Gusdurian Makassar, Andi Ilham Badawi; dan dosen Dipa Makassar, Willem Musu. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Richard Lioe dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Dian Ikha Pramayanti tampil membawakan materi kecakapan digital bertema “Konten Positif yang Siap Viral”.
Dalam sesinya, Dian mengimbau warganet untuk menghindari hoaks yang meliputi misinformasi, disinformasi, dan malinformasi karena dapat memperkeruh kehidupan digital. “Pilih konten positif yang informatif, edukatif, inspiratif, dan menghibur untuk kita sebar ke publik,” pungkasnya.
Berikutnya, Irma menyampaikan materi etika digital berjudul “Bijak di Kolom Komentar”. Ia mengatakan, agar bijak di kolom komentar, hindarilah berkomentar dalam keadaan emosi, baca dan pahami dulu permasalahan yang dibahas, cek kebenarannya, dan berkomentarlah sesuai konteks masalah. Selain itu, bersikaplah sopan serta pikirkan juga tingkat keperluan dan kebermanfaatan komentar kita.
Sebagai pemateri ketiga, Andi Ilham membawakan tema budaya digital tentang “Menjadi Warganet yang Pancasilais dan Berwawasan Kebangsaan”. Ia mengajak warganet agar kritis dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial, sehingga tak mudah termanipulasi. Prinsip-prinsip berpikir kritis, antara lain rasional, objektif, paham secara detail, mempertimbangkan konsekuensi dan resiko, serta memperluas lingkar pergaulan.
Adapun Willem, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Digital Safety”. Ia mengatakan, agar aman berinternet, kita harus menerapkan prinsip SMART, yakni Share responsibility, Manage your privacy, Ask for help, Respect others, Think critically dan Trust your instinct. “Dengan begitu, kita bisa berdampak positif bagi kehidupan,” ungkapnya.
Setelah pemaparan materi dari semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Dalam kesempatan itu, peserta dipersilahkan mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Salah satu pertanyaan menarik peserta adalah tentang bagaimana cara memberitahu pendakwah negatif agar tak menebar berita bohong dan kebencian.
Narasumber menyarankan agar tidak menegur sang pendakwah di depan umum, tetapi sampaikan kritik lewat pesan pribadi dengan santun. Sertakan juga informasi atau tautan pembanding sebagai koreksi.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan edukatif. Dalam webinar di Makassar kali ini, 10 penanya yang beruntung akan mendapatkan hadiah berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.
