INKAM, MAMUJU TENGAH – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kali ini dilaksanakan secara virtual di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat pada 6 September 2021, dengan membahas tema “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”.
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini dipandu oleh Daniel Hery sebagai moderator dengan menghadirkan 756 peserta dan empat narasumber, yaitu Talent Acquisition Specialist at E-Commerce, Josephine Angelina Christyanti; Kepala JNE Cabang Utama Manado, Jualianus Barthen Patinggi; VP Satu Tampa/Dosen Universitas Teknologi Sulawesi Utara, Lady Giroth; serta pendiri Tentangpuan.com, Neno Karlina Paputungan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.
Selanjutnya, pemateri pertama, Josephine Angelina Christyanti, membawakan tema “Digital Skills: Digital Literacy in Marketplace”. Ia menyebut era internet saat ini adalah era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity). Lantaran manusia sekarang hidup di zaman VUCA, maka dibutuhkan kecakapan dalam mengikuti dinamika atau tren yang berkembang, salah satunya bisnis daring. Ia pun menjelaskan apa itu bisnis daring dan bagaimana memulainya.
Berikutnya, Jualianus Barthen Patinggi menyampaikan materi berjudul “Kelebihan e-Market dan Hambatan dalam Akses e-Market bagi Pelaku UMKM”. Barthen menjelaskan kelebihan e-market seperti dapat mengawasi pesaing dan memotong rantai distribusi yang panjang, tidak ada batasan waktu karena bisa beroperasi 24 jam, dan menekan biaya pemasaran.
“Kendala UMKM dalam mengakses e-market adalah kurangnya kompetensi dalam penguasaan teknologi dan belum meratanya infrastruktur,” ungkap Barthen.
Sebagai pemateri ketiga, Lady Giroth membawakan tema “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Masa Covid-19”. Lady mengawali paparannya dengan definisi, cara, tujuan, dan jenis-jenis investasi. Ia juga menjelaskan pentingnya merencanakan masa depan lewat investasi, perkembangan investasi kripto, dan tips berinvestasi.
“Atur pendapatan, monitor pengeluaran, pastikan keamanan finansial terjaga, mulailah investasi jika keuangan sudah sehat, catat tujuan finansial, jangan samakan dana darurat dan tabungan,” ucapnya.
Pemateri terakhir, Neno Karlina Paputungan, menyampaikan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Neno mengatakan, orang-orang gemar belanja daring karena tidak perlu keluar rumah, ada promo, terhindar dari resiko terpapar Covid-19, lebih murah, dan banyak opsi. Kemudahan tersebut tanpa sadar mendorong perilaku konsumtif.
“Untuk membangun perilaku produktif, pikirkan bagaimana menghasilkan uang dari internet, manfaatkan media sosial untuk berjualan, asah keahlian misalnya jadi YouTuber, blogger, influencer, content creator, selebgram, atau freelancer,” sarannya.
Berikutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan edukatif. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Salah seorang peserta webinar, Ramanda, bertanya pada Lady Giroth. “Dari banyak instrumen investasi, mana yang lebih cocok untuk anak muda, deposito atau saham?”. Lady Giroth mengatakan bahwa untuk deposito, sebaiknya dalam jumlah besar. Sedangkan saham, bisa mulai dari yang kecil. “Saham itu bukan peruntungan, kita harus pelajari, konsultasi, dan sering ikut pertemuan di perusahaan sekuritas tersebut. Jangan hanya ikut-ikutan,” imbuhnya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.