INKAM, KONAWE SELATAN – Sebanyak 679 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo,yang dilaksanakan secara virtual pada 1 September 2021 di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Kolaborasi ketiga lembaga ini, dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Menjadi Pendidik yang Cerdas dan Cakap Digital”.
Program kali ini dipandu oleh Unik Oke sebagai moderator, dengan menghadirkan empat narasumber, yang terdiri dari dosen Jurusan Jurnalistik Univ Halu Oleo dan peneliti pendidikan Sulawesi Tenggara, Djufri Rachim; Kepala Lab Teknologi Pendidikan UNM dan Japelidi, Citra Rosalyn Anwar; GM IBT Maleo Techno Center Sulteng, Muhammad Nurramadan; serta ASN dan pemengaruh, Nurmila. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama, Citra Rosalyn Anwar, membawakan tema “Cakap Bermedia Digital untuk Generasi Alpha yang Cakep”. Menurut dia, guru generasi Alpha memiliki tantangan tersendiri, di mana harus memiliki pengetahuan luas serta keluwesan mendengarkan hati mereka. “Guru tidak harus mengikuti, tetapi bisa berbicara dengan ‘bahasa’ mereka,” ujarnya.
Berikutnya, Nurmila menyampaikan materi berjudul “Menjadi Pendidik yang Cerdas & Cakap Digital”. Nurmila mengatakan, guru hendaknya memposisikan sebagai teman bagi para siswa agar menjadi rekan pengajar yang asyik. Selain pintar kognisi, guru harus bisa memotivasi, bersikap rendah hati, humoris, profesional, serta ikhlas.
Sebagai pemateri ketiga, Djufri Rachim membawakan tema tentang “Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital”. Menurut dia, pembelajaran daring menyebabkan siswa bosan karena harus berada di depan layar terus menerus. Untuk itu, penyampaian materi harus menarik, misalnya menggunakan power point disertai dengan audio visual.
Adapun pemateri terakhir, Muhammad Nurramadan, menyampaikan tema “Rekam Jejak Digital di Bidang Pendidikan”. Dia menyarankan untuk menggunakan jejak digital dalam menentukan mentor pada aplikasi pembelajaran daring. “Hal tersebut sangat berpengaruh dalam menentukan kenyamanan siswa saat menjalani kegiatan pembelajaran dari rumah,” katanya.
Setelah sesi pemaparan materi, moderator melanjutkan kegiatan dengan sesi tanya jawab yang disambut beragam pertanyaan menarik dari para peserta. Panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
“Banyak siswa yang semangat belajar daringnya menurun karena pembelajaran kurang menarik. Apa tips untuk meningkatkan semangat belajar anak?” tanya Bonderang, salah satu peserta webinar. Djufri Rachim mengatakan, guru tidak bisa menyamakan pembelajaran daring dengan tatap muka, sehingga dibutuhkan energi yang lebih untuk menyusun materi agar menarik bagi anak didiknya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.