INKAM, BANGGAI KEPULAUAN – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi, dilaksanakan secara virtual pada 21 Juni 2021 di Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Bagaimana Berbelanja Online dengan Dompet Digital”.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Startup Ecosystem Builder Patrice Sagay, Jurnalis Tribun Manado Finneke Wolajan, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP Untad Nurhaidar S.Pd M.Si, dan Pegiat Literasi Digital Perempuan Sulteng Erna Dwi Lidiawati. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Daniel Hery selaku penyiar.
Kegiatan yang menghadirkan empat narasumber terpercaya ini diikuti oleh 339 peserta. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Pemateri pertama adalah Patrice Sagay yang membawakan tema “Cara Menggunakan Dompet Digital dalam Transaksi Elektronik”. Menurut dia, pandemi Covid-19 telah mendorong masyarakat bermigrasi ke digital. Setelah dulu ada ATM dan kartu kredit, kini ada pula dompet digital yang mulai banyak digunakan masyarakat. “Digital tools semakin mendalam, kita sudah terbiasa, bahkan makan siang tinggal pesan dan bayar lewat hp,” ucap Ruisa.
Berikutnya, Finneke Wolajan menyampaikan materi berjudul ‘Memahami Aturan Bertransaksi di Dunia Digital’. Di dunia digital kita tidak bertemu langsung antara penjual dan pembeli. Tetapi yang pasti kita berkomunikasi dengan manusia. Etika bagi penjual seperti ramah, membalas pertanyaan pembeli, menyapa dengan panggilan sopan. “Etikanya tidak berbeda jauh dari berhadapan langsung, cuma di sini pakai perantara,” tutur Finneke.
Sebagai pemateri ketiga, Nurhaidar membawakan tema tentang “Pilih Mana: Nabung atau Belanja Online?”. Menurut dia, saat ini budaya orang berkomunikasi telah banyak berubah. Teknologi dan internet mengubah kebiasaan berkomunikasi langsung menjadi digital, demikian pula dengan kebiasaan belanja. “Ada lima alasan orang gemar belanja daring, yaitu banyak promo, harga lebih murah, metode pembayaran beragam, waktu pengiriman lebih cepat, dan e-dagang terpercaya,” katanya.
Adapun Erna Dwi Lidiawati, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema mengenai “Main Aman saat Belanja Online”. Ia memberi tips cara berbelanja yang nyaman dan aman: cari tahu reputasi penjual, cek ulasan produk, apakah harga masuk akal, baca deskripsi produk, dan cermati syarat dan ketentuan.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai masing-masing Rp 100.000 bagi sepuluh penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.