Info Kejadian Makassar

Filter Konten Dakwah dan Berpikir Sebelum Mengunggah

INKAM, BOLAANG MONGONDOW TIMUR – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siber Kreasi bersama Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan kegiatan virtual Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” pada 18 Juni 2021 di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Kolaborasi ketiga lembaga tersebut dikhususkan pada penyelenggaraan Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Pada hari ini, kegiatan bertemakan “Dakwah yang Ramah di Internet”. Kegiatan ini dimoderatori oleh Ratih Aulia dan menghadirkan narasumber, yaitu Abdurrahman Hasan selaku da’i, pegiat literasi, dan pengajar di MAN Insan Cendekia Sorong; Dr. Badruzzaman selaku Peneliti Ahli Madya Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar; Dr Muhamad Aljebra Aliksan Rauf, selaku dosen, pegiat literasi dan praktisi hukum; serta Dody Kurniawan, selaku musisi dan pegiat media kreatif.

Episode kali ini diikuti oleh 605 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta dari keseluruhan rangkaian kegiatan.

Narasumber pertama, Abdurrahman Hasan, memaparkan tentang “Digital Skill: Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif untuk Pemuka Agama.” Ia menjelaskan, saat ini banyak tokoh terkenal atau pemuka agama yang menyampaikan dakwah berdasar hawa nafsunya sendiri sehingga menyinggung saudara kita yang berbeda keyakinan.

Oleh sebab itu, Hasan memberikan tips untuk warganet yang hendak mengunggah konten dakwah untuk menerapkan prinsip T.H.I.N.K (True, Helpful, Inspiring, Necessary, dan Kind). “Seluruh pengguna media sosial perlu menyaring dan mencermati konten dakwah yang ada,” ujarnya.

Baca Juga  Unismuh Makassar Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Tawarkan Beasiswa dan Fasilitas Unggul

Dody Kurniawan sebagai narasumber kedua memaparkan tentang “Digital Ethic: Bagaimana Bijak Berkomentar di Media Sosial.” Menurutnya, efek negatif di jagat maya muncul karena seseorang tidak mampu mengontrol dirinya saat berkomentar atau membagikan konten.

Dodi menambahkan, ada lima hal yang harus dihindari ketika berkomentar dan mengunggah konten, yaitu hoaks, ancaman, provokasi, hal yang menyinggung SARA, serta mempermalukan fisik dan membodohi orang lain. “Ingatlah bahwa kebebasan berpendapat juga disertai tanggung jawab akan apa yang disampaikan,” kata dia.

Pembicara ketiga, Badruzzaman, memaparkan tentang “Digital Culture: Konten Moderasi Beragama”. Menurut dia, pelajaran agama memang tidak cukup hanya disampaikan secara digital di internet atau media sosial. Harus ada media berupa sekolah dengan fasilitas seperti perangkat kurikulum dan pendakwah yang berkualitas. Dengan demikian pemahaman agama akan utuh dan menyeluruh.

Badruzzaman menambahkan, konten media sosial semestinya dibanjiri konten dakwah tentang akhlak dan perilaku yang baik ketimbang tata cara pelaksanaan agama. Dengan demikian, umat diharapkan akan lebih bijak dalam menyikapi perbedaan.

“Tidak ada perbedaan pemahaman atau pendapat dalam ajaran agama. Perbedaannya hanya pada variasi pelaksanaan agamanya,” kata Badruzzaman.

Tampil sebagai narasumber terakhir adalah Muhammad Aljebra Aliksan Rauf yang mengusung tema “Digital Safety: Tips Pentingnya Internet Sehat”. Menurut dia, bahaya internet dibagi dua, yaitu yang terlihat seperti virus, spam, dos, dan botnet; sedangkan yang tidak terlihat seperti perundungan siber, intimidasi, perjudian siber, penipuan, pengelabuan, pelanggaran hak cipta dan intelektual, serta pornografi. “Internet adalah ruang publik, sehingga apapun yang kita unggah menjadi konsumsi publik dan bisa diakses siapa saja. Dengan demikian, informasi yang masuk dan konten yang hendak diunggah sebaiknya disaring terlebih dahulu,” ujar Aljebra.

Baca Juga  Pilah Bahasa Jaga Etika Aksi Positif di Jagat Maya

Para peserta cukup antusias mengikuti jalannya acara serta mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Salah satu peserta bernama Fitri, bertanya mengenai kiat agar bisa memberikan pandangan kepada anak-anak remaja untuk bijak dalam menggunakan gawai. Sebagai apresiasi terhadap para peserta, panitia menyediakan 10 voucher dengan nilai masing-masing Rp 100.000 yang diberikan kepada 10 penanya terbaik.

Kegiatan Literasi Digital ‘Indonesia Makin Cakap Digital’ di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif dari para narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

STORY PROMO KEMERDEKAAN (Large)
IMG-20240521-WA0010
Market Sessions

Berita Terbaru