Info Kejadian Makassar

Inseminasi Buatan Bisa Hasilkan Sapi dengan Bobot 850 Kilogram

INKAM, SINJAI – Inseminasi Buatan (IB) adalah program budidaya ternak yang tengah dikembangkan, untuk memghasilkan sapi ternak dengan berbagai kualitas unggul. Salah satunya menghasilkan sapi dengan bobot lebih besar, serta meningkatkan angka kelahiran secara cepat dan teratur.

Sulsel yang merupakan penyangga pangan nasional, mulai mempersiapkan diri sebagai lumbung daging nasional, sebagai usaha mewujudkan program pemerintah pusat, untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan internasional kawasan Asia pada 2045.

Sinjai, salah satu dari tiga kabupaten yang menjadi fokus peternakan di Sulsel sejak 2015 mulai menampakkan hasil. Terbukti dengan berbagai program yang dijalankan, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk mengoptimalkan peternakan.

Panen sapi hasil inseminasi yang digagas oleh Kementerian Pertanian bersama Pemprov Sulsel dan Pemkab Sinjai pada Kamis (30/07) menampakkan tingginya animo peternak, untuk serius dan tekun mengembangkan usaha ternak yang mereka miliki.

Syamsuddin (71 tahun) telah berternak sapi hasil inseminasi sejak tahun 2017. Kata Syamsuddin, bobot sapi yang ia ternak bisa mencapai 850 kilogram.

“(Bobot sapi) bisa sampai 850 kilogram, sapi biasa usia yang sama hanya sampai 100 kilogram,” sebut Syamsuddin, saat mengikuti panen sapi inseminasi yang dilaksanakan di Lapangan Sinjai Bersatu, Kabupaten Sinjai.

Pria asal Desa Lamatti Riaja, Kecamatan Bulupoddo Kecamatan, Kabupaten Sinjai ini mengaku, dalam satu tahun bisa menjual hingga 50 ekor sapi. Dengan pembeli berasal dari berbagai wilayah, termasuk dari Kota Samarinda, Kalimantan Timur. “Satu tahun ada 50 ekor lebih bisa laku, biasa dijual ke Samarinda,” katanya.

Baca Juga  Gubernur Surati OJK Soal Relaksasi Nasabah Terdampak Bencana

Syamsuddin menyebutkan, dengan bobot yang berkali lipat dari sapi biasa, harga jual sapi hasil inseminasi miliknya juga lebih tinggi daripada harga sapi biasa. “Beda dengan harga sapi biasa, kalau sapi inseminasi biasa usia 3-4 tahun harganya 47 juta lebih, sapi biasa di tahun yang sama cuma sampai 15 juta,” kata dia.

Ia melanjutkan, menjelang Idul Adha tahun ini, ia telah menjual 10 ekor sapi, bahkan, ia menambahkan, ada rekannya sesama peternak yang telah menjual lebih dari 30 ekor sapi khusus untuk kurban.

Syamsuddin berharap, pemerintah tetap memberi bantuan utamanya dengan menambah tenaga inseminator untuk mengembangkan bibit sapi.

Pemprov Sulsel yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi, Abdul Hayat yang mendampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan apresiasi luar biasa atas model peternakan yang dikembangkan Kementerian Pertanian, dalam menguatkan stabilitas pangan nasional.

“Pemprov Sulsel sangat apresiasi atas pengembangan peternakan yang ada di Sinjai, ini salah satu model akselerasi untuk Sulsel menjadi wilayah penyangga daging nasional,” ujar Abdul Hayat.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo optimistis, model peternakan melalui inseminasi buatan, serta dukungan kepada para peternak mampu memperkecil nilai ekspor dan berdampak signifikan pada perekonomian peternak.

STORY PROMO KEMERDEKAAN (Large)
IMG-20240521-WA0010
Market Sessions

Berita Terbaru