INKAM, PAREPARE – Guna menjaga keandalan pasokan listrik di kota Parepare dan sekitarnya, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare serta PLN UP3 Mamuju, menerjunkan 5 tim khususnya, yang beranggotakan 32 personel, untuk memelihara Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan tegangan 20.000 Volt di tengah pandemi.
Tim khusus tersebut adalah tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Menengah (TM). Tim PDKB sendiri merupakan petugas khusus yang melakukan pekerjaan pemeliharaan pendistribusian tenaga listrik tanpa padam, bahkan dengan cara menyentuh langsung jaringan bertegangan yang menggunakan peralatan khusus.
Terkhusus untuk memelihara JTM di Kota Parepare dan sekitarnya, PLN menerjunkan tim PDKB berjarak (Metode PDKB yang menggunakan galah Isolasi), dengan tujuan untuk tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik demi kenyamanan pelanggan.
Pada hari Senin lalu, (06/07) seluruh tim PDKB PLN UP3 Pare dan UP3 Mamuju berkumpul di Kota Parepare sampai dengan hari Jumat (10/07) dalam tajuk “Bakti Pekerjaan Dalam Bertegangan”. Sebanyak 5 tim PDKB, bekerja secara serentak untuk melakukan pemeliharaan jaringan di 11 titik lokasi tanpa padam di 3 Kabupaten/Kota berbeda selama 5 hari (Senin – Jumat).
Manager PLN UP3 Parepare Ambo Tuwo menjelaskan, tim PDKB dapat bekerja memelihara jaringan 20.000 Volt, bahkan dengan cara menyentuh langsung jaringan bertegangan yang menggunakan peralatan khusus.
“Tujuannya adalah untuk tetap menjaga kontinuitas pasokan listrik tanpa padam demi kenyamanan pelanggan. Selain itu, kegiatan ini kami khususkan untuk menjaga keandalan JTM guna melancarkan aktivitas masyarakat di tengah Pandemi Covid 19 sekarang ini,” tambah Ambo.
Pekerjaan Pemeliharaan PDKB memberikan keuntungan baik bagi pelanggan maupun PLN sendiri. Oleh karena itu PLN selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas kontinuitas pasokan listrik dan pelayanan.
Saat ditemui, salah seorang personel tim PDKB dari UP3 Parepare Edy Sanjaya menuturkan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari tim PDKB.
“Pekerjaan kami cukup beresiko dan menantang, walaupun sebagian besar masyarakat mungkin tidak mengetahui resiko profesi kami, tetapi kami yakin pekerjaan kami memiliki nilai ibadah yang besar dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Edy.